PendidikanKarakter Anak Bangsa. Ilham merupakan anak yang sangat rajin dan pintar pada sekolah nyadan , hampir semua mata pelajaran ilham dapat menguasainya dan ilhampun mendapatkan nilai yang baik. Cerita ini berawal pada saa pertama kali ilham masuk kelas sekolahan danama sekolahnya ilham adalah SMPN 2 bandar lampung pada sekolahan tersebut Disuatu kampung kumuh di daerah Jawa barat,hiduplah Aisyah, gadis cantik, baik, pintar, rendah hati dan ramah. Ayah Aisyah terkena stroke 2 tahun yang lalu, sekarang ibunya lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Ibu Aisyah berjualan Soto ayam di pinggir jalan. Aisyah sekarang duduk di bangku SMP. BeliProduk Cerpen 1000 Kata Tentang Keluarga Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. Sebuahcerpen singkat yang bisa menjadi contoh sebuah cerpen liburan 3 lembar dalam word dan tidak sampai 1000 kata. Untuk mencari cerita pendek cerpen berdasarkan kata kunci tertentu kamu bisa gunakan kotak pencarian di bawah ini. Fahira membuat cerita panjang tentang liburan bersama keluarga tercintanya. Sebuah contoh kumpulan cerita KehidupanNoa sangat megah. Ia memiliki semua hal yang tidak dimiliki oleh anak laki-laki seusianya. Seperti, airmobile control yang merupakan mobil mainan tercanggih yang dapat terbang di udara hingga ketinggian 2 km, ada juga Ironmorf, robot hewan yang memiliki system organ seperti manusia yang hanya di produksi oleh ironmorf incorporation sejumlah 3 buah. 0InK. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hai perkenalkan aku Rahfa Dwi Fahriza di umur 17 tahun ini aku duduk di kelas XII bersekolah di SMA Negeri 1 Padalarang. Aku anak kedua dan mempunyai seorang kakak laki-laki. Aku tinggal di Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Aku di rumah selalu bertiga dengan ibuku dan kakakku dari kecil ayahku selalu berjauhan denganku karena memang demi pekerjaan ayahku berlayar dan pulang tiga bulan sekali di rumah hanya diberi libur satu bulan. Sejak kecil ketika ayahku berangkat kerja aku dan kakakku selalu menangis dan menahan menghalangi ayahku sampai memegang kaki nya untuk tidak pergi kerja dan meninggalkan kita tiga bulan itu rasanya tidak ada apa apanya kadang aku selalu iri kepada teman-temanku yang selalu ditemani oleh ayahnya dan bermain seharian dengan bahagia. Tetapi aku tidak bisa begitu, memang sudah takdirnya harus selalu ditinggalkan oleh ayahku. Aku dan kakakku dari dulu selalu dikuatkan oleh ibuku dengan tanpa bosan melihat aku menangis seharian tetapi ibuku terus menerus memberi pengertian dan semangat ayah bekerja, tiga bulan sangatlah lama hari demi hari aku dengan kakakku selalu memberi tanda di kalender rasanya sangat lama sekali, menurutku tiga bulan itu rasanya seperti satu tahun. Mungkin aku dengan kakakku masih kecil pikiran kita pun belum mengerti ayah pergi itu untuk mencari nafkah, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, untuk membiayai sekolah aku dengan kakakku, dan untuk membahagiakan keluarga. Tetapi pikiranku tetap tidak bisa mengerti keadaan, rasanya ada yang kurang dikeluargaku karena dalam 1 tahun ayah cuman bisa empat kali pulang ke rumah. Tiga bulan yang kami tunggu-tunggu akhirnya ayahku menelfon ibuku dan bilang bahwa besok dini hari akan pulang dan tiba dirumah pukul WIB. " De, hari ini ayah pulang dan tiba dirumah sekitar pukul pagi" Ucap ibu ku. "Asikkkk akhirnya ayah pulangg.." Jawabku. Aku dengan kakakku ketika mendengar ayah akan pulang, kita sengaja tidak tidur dan menunggu didepan pintu rumahku. Sampai-sampai kakakku ketiduran dibalik pintu, aku tidak ngantuk dan akan tetap menunggu kedatangan ayahku. Aku sangat senang sekali akhirnya ayahku pulang, aku tidak sabar ingin mendengarkan cerita ayahku selama berlayar dan akupun ingin bercerita kepada ayahku tentang keseharianku selama ayah berlayar aku selalu membantu ibu. Pada saat pukul pagi terdengar suara mobil, tibalah ayahku sampai dirumah kemudian terdengar suara ketukan pintu tok...tok...tok, akhirnya aku membangunkan kakakku dan membuka pintu. Aku langsung memeluk ayah dengan perasaan amat bahagia "Ayahhhhh..akhirnya ayah pulang dengan selamat. Ade kangen banget sama ayah" Ucapku sambil memeluk dan nangis . Aku melihat ayahku yang menangis melihat kedua anaknya yang rela menunggu kepulangannya di belakang pintu " Ayah juga kangen banget sama kalian" Jawab bertiga tidak mengharapkan ayah untuk membawa oleh-oleh kami mengharapkan ayah bisa pulang sampai rumah dengan keadaan sehat dan selamat untuk itu bagi kami kepulangan ayah yang sangat berharga yang sangat berkesan karena kami sangat membutuhkan sosok ayah yang menjaga keluarga membawakan oleh-oleh makanan untuk kita tetapi aku tidak memakannya karena merasa sedih dan campur bahagia. Yang kami inginkan saat kepulangan ayah, hanya untuk bisa kembali kumpul bercerita dan bersenang senang berempat dirumah. Aku dan kakakku tidak akan menyianyiakan waktu untuk selalu bersamaan dengan ayahku karena satu bulan itu rasanya memang tidak akan terasa buat kami. Selama satu bulan aku dan keluargaku menghabiskan waktu dirumah, karena selama sebulan itu adalah waktu yang paling berharga untuk aku, kakak, dan ayah memancing dikolam ikan dibelakang rumah dan Ibuku menyiapkan nasi liwet untuk makan bersama. Aku sangat senang sekali, aku bisa merasakan kebahagiaan seperti teman-temanku. "Ayah lihat!!! aku dapat ikan besar" Ucapku sambil memperlihatkannya. "Wah anak ayah hebattt sekali" Jawah ayahku. "Ayah, aku rasa ikannya sudah cukup untuk kita berempat" Ucap kakakku. "Yasudah sekarang kalian bersih-bersih ya, ayah mau bakar ikannya dulu" Jawab ayahku. Setelah aku dan kakakku bersih-bersih, kami langsung membantu ibu menyiapkan makanan kemudian kami makan nasi liwet dan ikan bakar bersama-sama. Setelah makan ayahku bercerita saat ayah berlayar. Pada saat ayah menceritakan ombak besar timbul kekhawatiranku terhadap ayah kemudian aku bertanya kepada ayahku " Ayah, apakah ayah tidak takut bekerja dilaut? Disana kan banyak sekali ombak yang sangat besar.." ucapku. " Tidak nak, ayah tidak takut sama sekali karena Kapal ayah sangat tinggi, besar dan kuat" Jawab ayahku. "Makanya kalian harus terus berdoa buat ayah, supaya ayah selalu diberikan perlindungan oleh Allah SWT" Ucap Ibuku. "Pasti bu, kita selalu berdoa untuk ayah'' Jawab malam hari ketika aku dengan keluargaku sedang berkumpul di ruang keluarga ayah berpesan untuk kakak yaitu kakak aku harus masuk Perguruan tinggi pelayaran mungkin ayah punya niat ingin mempunyai penerus sebagai pelaut tetapi awalnya kakak aku menolak suruhannya kakak aku ingin menjadi polisi lalu ibu pun mempunyai hati yang sama dengan kakak ibu dalam hati tidak mengizinkan untuk bekerja seperti ayah karena alasannya ibu sudah merasakan hati batin yang sudah dialami bahwa ditinggalkan seorang suami itu memang tidak enak rasanya hidup sebagai kepala keluarga dirumah segala hal segala masalah selalu dihadapi dengan sendirian tanpa sosok kepala keluarga yang sesungguhnya tetapi ibuku tidak memaksakan kalau memang kakak aku mau menuruti perkataan ayah ibu setuju saja tetapi kalo kakak tidak mau jangan di paksakan karena memang cita cita itu harus dari hati sendiri tidak bisa ditentukan oleh orang lain harus sesuai keahlian,keterampilan dan keinginan sendiri,ayahpun memberikan waktu untuk kakak berpikir supaya bisa memilih apa yang sehati ibu yang lainnya yaitu kalau misalnya kakak berlayar dan sedangkan ayah masih kerja aku dan ibuku pasti hidup berdua kalau kakak memilih untuk seminggu yang lalu ayah menyuruh kakak untuk menempuh pendidikan pelayaran dan kakak sudah mempunyai keputusan bahwa kakak mau menerima saran dari ayah yaitu sekolah dan berlayar mungkin kakak memilih beralasan ingin menuruti perintah orang tua dan berpikir jika suatu cita cita diridhai oleh orang tua pasti akan sukses dan memang sifat kakak aku penurut akhirnya mempunyai keputusan tersebut tetapi kakak aku berbicara langsung kepada ayah karena menunggu ditanya oleh ayah sambil berpikir pikir lagi jika kakak berlayar dampak positif dan negatif apa yang akan didapatkan. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

cerpen 1000 kata tentang keluarga